Bom Serpong Diatur Meledak Pk. 09:00 Besok
Bom-bom tersebut diletakkan di sepanjang jalur pipa gas dekat gereja.
Kamis, 21 April 2011, 21:10 WIB
Syahid Latif, Dwifantya Aquina
Paket Bom (VIVAnews/Adri Irianto)
VIVAnews - Pengurus Gereja Christ Chatedral Serpong mengungkapkan paket bom di sepanjang pipa gas dekat gereja ternyata disiapkan untuk meledak pada pukul 09.00 WIB bertepatan dengan pelaksanaan ibadah Paskah yang akan dilakukan jemaat Kristiani, Jumat besok.
"Bom itu diletakkan di jalur gas yang melintasi gereja," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Gereja Christ Chatedral Serpong, Tangerang, Nardi Atmaja, ketika ditemui di lokasi.
Menurut Nardi, lima paket bom yang ditemukan tim Gegana ditemukan dalam sebuah tas ransel. Pengaturan waktu meledak adalah pukul 09.00 WIB, diatur dengan menggunakan penghitung waktu dari sebuah telepon genggam.
Sebelumnya, Nardi mengungkapkan, pengurus gereja menerima informasi adanya bom sekitar pukul 08.00 WIB dari kepolisian. Bom tersebut kabarnya merupakan rentetan dari teror bom yang beberapa hari terakhir muncul.
"Kepolisian mendapat informasi adanya bom di sini, berdasarkan pengembangan yang dilakukan dari pelaku teror sebelumnya," kata Nardi.
Selama ini, Nardi mengaku pihak pengurus Gereja tidak pernah memperoleh teror dari pihak manapun.
Info pertama yang diterima pengurus gereja, ungkap Nardi, menyebutkan paket bom di luar areal gereja sebanyak lima buah. Namun, aparat tidak menyebutkan secara persis titik-titik tempat bom tersebut diletakkan. "Beberapa berada di sepanjang jalur pipa gas yang lokasinya cukup dekat dengan gereja," katanya.
Keterangan berbeda disampaikan salah seorang anggota tim Gegana yang menyebutkan bom ditemukan sebanyak sembilan paket. Bom-bom tersebut diletakkan di sepanjang pipa gas dekat lokasi gereja. Berat masing-masing bom bervariasi mulai dari 10-12 kilogram. (kd)
• VIVAnews
Bom Serpong: 9 Paket, 50 Kg Lebih
Sembilan paket bom itu ditemukan tersebar di beberapa lokasi jalur pipa gas.
Kamis, 21 April 2011, 19:30 WIB
Ismoko Widjaya, Dwifantya Aquina
Tim Gegana Polri (VIVAnews/ Muhamad Solihin)
VIVAnews - Paket bom yang ditemukan di jalur pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) berjumlah sembilan buah. "Ditemukan sembilan bungkus atau paket yang bobotnya bervariasi," kata seorang anggota polisi usai menyisir lokasi temuan bom dekat Gereja Christ Katedral, Serpong, Tangerang, Kamis malam, 21 April 2011.
Menurut petugas yang enggan disebut namanya itu, kesembilan paket bom ditemukan tersebar di beberapa lokasi jalur pipa gas. Semua diletakkan pelaku di dekat pipa-pipa gas.
Berat masing-masing paket bervariasi. "Ada yang 10 kilogram, 12, dan 15 kilogram," ujar dia. Kendati demikian, dia meyakinkan bahwa semua paket bom sudah dijinakkan dan dievakuasi. Tidak ada satu pun yang diledakkan petugas di lokasi.
"Semua paket sekarang sudah dibawa oleh Gegana. Paket tidak diledakkan," ujarnya. Paket-paket itu ditanam di dalam gorong-gorong jalur pipa gas.
Sebelumnya menurut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bahrul Alam, paket-paket bom itu disiapkan untuk diledakkan saat perayaan Paskah besok. Bom ditemukan dari hasil pengembangan informasi yang didapat dari penggerebekan tersangka pelaku bom-buku di Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menegaskan bom di Serpong sudah ditangani. "Tersangka Pondok Kopi dan di Serpong ada 19 orang," kata Timur Pradopo di Kantor Presiden, siang tadi.
• VIVAnews
Gegana Tinggalkan Lokasi Bom Serpong
Bom semula akan diledakkan saat ibadah Paskah besok.
Kamis, 21 April 2011, 19:21 WIB
Syahid Latif, Dwifantya Aquina
Satuan Gegana (Antara/ Muhamad Nasrun)
VIVAnews - Tim Gegana telah meninggalkan lokasi ditemukannya benda mencurigakan yang diduga bom di Jalan Telaga Gading Serpong, Desa Cihuni, Kabupaten Tangerang, tidak jauh dari Gereja Christ Cathedral, Serpong.
Dari pantauan
VIVAnews.com di lokasi Kamis, 21 April 2011, tim Gegana yang sebelumnya sempat memasang garis polisi untuk mempermudah proses penanganan bom, kini telah membolehkan sejumlah jurnalis untuk sedikit mendekat.
Kemungkinan telah selesainya upaya penanganan bom juga terlihat dari sejumlah tim penjinak bom yang sudah meninggalkan tempat kejadian perkara sekitar 10 menit yang lalu.
Namun, aparat kepolisian hingga saat ini belum mengizinkan jemaah ataupun wartawan untuk masuk ke dalam gereja. Hal itu dikarenakan gereja masih diportal oleh aparat keamanan.
Hingga saat ini, aparat kepolisian belum memberikan pernyataan resmi mengenai pelaksanaan evakuasi barang yang diduga bom oleh tim Gegana.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam ketika dihubungi
VIVAnews.com memperkirakan bom di Serpong itu rencananya akan diledakkan pada saat Paskah, menggunakan sebuah alat kendali jarak jauh. "Rencananya itu akan diledakkan besok, pada saat ibadah (Jumat Agung) dilaksanakan," tambah dia.
Untuk diketahui, selain dekat tempat ibadah, benda mencurigakan berbentuk ransel diletakkan di jalur pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara, Tbk. (kd)
• VIVAnews
Paket Bom Serpong Berhasil Dijinakkan
Lokasi paket mencurigakan itu tak jauh dari Gereja Christ Katedral, Serpong.
Kamis, 21 April 2011, 17:30 WIB
Ismoko Widjaya, Dwifantya Aquina
Paket mencurigakan (VIVAnews/Adri Irianto)
VIVAnews - Markas Besar Polri memastikan bahwa paket mencurigakan yang berada di jalur pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dekat gereja Christ Katedral itu adalah bom. Saat ini, paket berbahaya itu sudah berhasil dijinakkan.
"Kami sudah berhasil untuk mengamankannya sebelum berhasil diledakkan. Sekarang ini sudah proses dijinakkan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bahrul Alam kepada
VIVAnews.com, Kamis 21 April 2011.
Menurut Anton, masyarakat diminta tidak khawatir atas adanya paket bom di Jalan Telaga Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. Lokasi paket mencurigakan itu tak jauh dari Gereja Christ Katedral, Serpong.
"Alhamdulillah sudah bisa kami jinakkan dan sudah dapat dipastikan aman," ujar mantan Kapolda Jawa Timur ini.
Pantauan
VIVAnews.com, di lokasi paket bom itu masih dipasang garis polisi. Mengapa masih dipasang garis polisi? Anton menjawab, saat ini petugas masih melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Anton pun urung berangkat meluncur ke lokasi. "Karena sudah berhasil dijinakkan."
Petugas telah mensterilisasi area yang dikhawatirkan berbahaya itu. Petugas telah menutup area seluas sekitar 1 kilometer dari lokasi penemuan benda yang mencurigakan itu.
Penutupan ini dilakukan sejak sekitar pukul 07.00 WIB pagi tadi. Kawasan jalan yang mengarah dari Telaga Gading juga ditutup sejauh 200 meter. PGN juga sudah mengosongkan jalur pipa gas di lokasi itu. (art)
• VIVAnews
Ada 19 Tersangka Bom-Buku dan 'Paket' Serpong
Petugas sedang melakukan penanganan dan pencegahan.
Kamis, 21 April 2011, 16:49 WIB
Ismoko Widjaya, Eko Huda S
Menko Polhukum Djoko Suyanto dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo (ANTARA/ Widodo S Jusuf.)
VIVAnews - Markas Besar Polri membekuk 19 orang terkait bom buku yang meneror Jakarta. Mereka yang dibekuk bukan hanya kasus bom buku tapi juga dugaan paket mencurigakan di Serpong, Banten.
"19 Tersangka tadi terkait bom buku dan benda di Serpong," kata Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis 21 April 2011.
Meski demikian, Kapolri belum bisa memberikan penjelasan benda apa yang kini masih diselidiki petugas di kawasan Serpong itu. Yang pasti, kata dia, petugas terus meningkatkan keamanan agar pelaksanaan ibadah hari raya Paskah dan Jumat Agung bisa berjalan dengan khusyuk.
"Petugas sedang melakukan penanganan-penanganan, pencegahan dan mengurai agar tidak terjadi. Untuk melihat secara utuh perlu penyelidikan," kata Kapolri yang mendampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto ini. Sementara, petugas masih mencoba menjinakkan benda mencurigakan yang tak jauh dari Gereja Christ Katedral.
Berdasarkan hasil rapat yang digelar sejumlah petinggi PGN, seluruh aliran gas yang berada di jalur pipa gas Serpong terpaksa harus dikosongkan untuk menghindari dampak jika terjadi ledakan dari benda mencurigakan yang diduga bom.
"Kami sudah mengurangi aliran gas dan mengosongkan dalam radius yang dianggap rawan. Belum tahu bom atau tidak, hanya mendapatkan informasi dari Gegana," ujar Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso di Kantor Pusat PGN di Jakarta Barat, Kamis, 21 April 2011. (eh)
• VIVAnews